Phil Anselmo-Phil Anselmo, lahir dengan nama Philip Hansen Anselmo
pada tanggal 30 Juni 1968, adalah seorang musisi Amerika yang paling
dikenal sebagai vokalis utama untuk band heavy metal perintis Pantera.
Ia adalah salah satu tokoh paling ikonik dan berpengaruh dalam dunia
metal, dikenal karena suaranya yang kuat, penampilan panggung yang
intens, dan kontribusinya terhadap perkembangan groove metal pada tahun
1990-an.
Sorotan Utama Kehidupan dan Karier Phil Anselmo:
1. Bergabung dengan Pantera (1987–2003):
Anselmo
bergabung dengan Pantera pada tahun 1987, menggantikan vokalis asli
mereka. Saat itu, Pantera adalah band glam metal, tetapi setelah
kedatangan Anselmo, mereka beralih ke suara yang lebih berat dan
berorientasi pada groove, menjadi pelopor genre groove metal.
Dengan
Anselmo, Pantera menjadi salah satu band heavy metal paling berpengaruh
pada tahun 1990-an, dikenal karena musik mereka yang agresif dan gaya
vokal Anselmo yang kuat.
2. Terobosan dengan Cowboys from Hell (1990):
Album
Pantera tahun 1990 Cowboys from Hell menandai transformasi band
tersebut menjadi kekuatan dominan dalam kancah heavy metal. Vokal
Anselmo yang agresif dan bertenaga yang dipadukan dengan permainan gitar
Dimebag Darrell menjadi pusat suara baru mereka.
Lagu-lagu seperti
"Cemetery Gates", "Cowboys from Hell", dan "Psycho Holiday" memamerkan
jangkauannya, dari bagian melodi yang membumbung tinggi hingga teriakan
parau.
3. Vulgar Display of Power (1992):
Album ini memantapkan
posisi Pantera dalam sejarah metal. Vulgar Display of Power sukses
besar, menampilkan beberapa lagu paling ikonik dari band tersebut,
seperti "Walk", "Mouth for War", dan "This Love."
Penyampaian vokal
Anselmo menjadi lebih agresif, sesuai dengan riff band yang intens dan
penuh groove. Kemampuannya untuk beralih antara gaya melodi dan hardcore
membantu mendefinisikan suara khas Pantera.
4. Far Beyond Driven (1994):
Pada
tahun 1994, Pantera merilis Far Beyond Driven, yang memulai debutnya di
posisi #1 di Billboard 200. Ini merupakan pencapaian besar bagi band
heavy metal saat itu, yang menunjukkan popularitas Pantera yang semakin
meningkat.
Lagu-lagu seperti "I'm Broken" dan "5 Minutes Alone"
menampilkan gaya vokal Anselmo yang brutal dan tema lirik tentang
perlawanan, kemarahan, dan konflik batin.
5. Album Pantera Selanjutnya:
The
Great Southern Trendkill (1996) dan Reinventing the Steel (2000) terus
mendorong batas-batas groove metal, dengan vokal Anselmo menjadi lebih
gelap dan lebih ekstrem. Musik band tersebut menjadi lebih intens,
mencerminkan perjuangan pribadi Anselmo dengan kecanduan dan rasa sakit.
6. Proyek Sampingan dan Ritual Superjoint:
Selama
dan setelah Pantera, Anselmo mengerjakan berbagai proyek sampingan,
termasuk supergrup Down, yang dibentuk pada awal 1990-an dengan anggota
Corrosion of Conformity dan Crowbar. Album perdana Down, NOLA (1995),
dianggap sebagai album klasik sludge metal.
Ia juga membentuk band
Superjoint Ritual, yang memiliki suara punk hardcore dan sludge metal
yang lebih kasar. Superjoint merilis album seperti Use Once and Destroy
(2002) dan A Lethal Dose of American Hatred (2003).
7. Pasca-Pantera dan Karier Solo Phil:
Pantera bubar pada tahun 2003 karena meningkatnya ketegangan antara Anselmo dan saudara-saudara Abbott (Dimebag Darrell dan Vinnie Paul). Hal ini menyebabkan proyek-proyek terpisah, tetapi warisan band tersebut terus dirayakan oleh penggemar metal di seluruh dunia. Setelah Pantera, Anselmo fokus pada Down dan merilis album bersama mereka, termasuk Down II: A Bustle in Your Hedgerow (2002) dan Down III: Over the Under (2007).
Anselmo juga menggarap materi solo, termasuk proyek metal ekstremnya Philip H. Anselmo & The Illegals, dengan album seperti Walk Through Exits Only (2013).
8. Gaya Vokal dan Warisan:
Anselmo dikenal karena keserbabisaannya sebagai vokalis, mampu beralih dari nyanyian melodis ke geraman dan jeritan yang kasar dan agresif. Suaranya menjadi cetak biru bagi banyak vokalis metal modern.
Penyampaiannya yang mentah dan emosional serta lirik yang sering kali bersifat pribadi dan introspektif beresonansi dengan para penggemar. Lagu-lagu seperti "This Love" dan "I'm Broken" mengangkat tema patah hati, pengkhianatan, dan iblis pribadi.
Penampilannya di atas panggung sangat elektrik, sering kali intens dan tidak terduga, yang cocok dengan penampilan langsung Pantera yang berenergi tinggi. 9. Tantangan dan Kontroversi:
Sepanjang kariernya, Anselmo menghadapi berbagai tantangan, termasuk masalah penyalahgunaan zat, yang telah ia ungkapkan secara terbuka dalam berbagai wawancara. Perjuangannya melawan kecanduan memengaruhi hubungannya dengan Pantera dan berkontribusi pada bubarnya band tersebut.
Anselmo juga menghadapi kontroversi, khususnya setelah insiden tahun 2016 di mana ia dikritik karena membuat gerakan dan ucapan yang tidak pantas selama konser. Ia kemudian meminta maaf secara terbuka atas tindakannya.
Warisan:
Kontribusi Phil Anselmo terhadap heavy metal tidak dapat dilebih-lebihkan. Sebagai pentolan Pantera, ia membantu membentuk suara metal modern, dan pengaruhnya terus menginspirasi banyak musisi dari berbagai genre. Fleksibilitasnya, energinya yang murni, dan kejujurannya yang tak tergoyahkan dalam musiknya telah memberinya tempat abadi di jajaran legenda metal.
Pengaruh:
Karya Anselmo dengan Pantera, Down, dan proyek-proyek lainnya telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan pada subgenre metal seperti groove metal, sludge metal, dan extreme metal.
Gaya vokal dan persona panggungnya telah menjadi ikon dalam dunia musik heavy metal, memengaruhi banyak band dan vokalis.
Meskipun
kariernya diwarnai oleh pasang surut, Phil Anselmo tetap menjadi salah
satu tokoh terpenting dalam sejarah heavy metal.
0 Comments